Remote Sensing

Pengertian Remote Sensing 

Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979). Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau sensor. Pada umumnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit maupun jenis wahana yang lainnya (Sutanto,1987). Hasil perekaman oleh alat yang dibawa oleh suatu wahana ini selanjutnya disebut sebagai data penginderaan jauh.rinsip dasar dari pengindraan jauh adalah rekaman interaksi antara gelombang elektronik dan objek dimuka bumi yang tertangkap oleh sensor penangkan gelombang.
Remote Sensing
(Source: materibelajar.co.id)
Prinsip perekaman oleh sensor dalam pengambilan data melalui metode penginderaan jauh dilakukan berdasarkan perbedaan daya reflektansi energi elektromagnetik masing-masing objek di permukaan bumi. Daya reflektansi yang berbeda-beda oleh sensor akan direkam dan didefinisikan sebagai objek yang berbeda yang dipresentasikan dalam sebuah citra.
Gelombang elektromagnetik yang dipantulkan permukaan bumi akan melewati atmosfer sebelum direkam oleh sensor. Awan, debu, atau partikelpartikel lain yang berada di atmosfer akan membiaskan pantulan gelombang ini. Atas dasar pembiasan yang terjadi, sebelum dilakukan analisa terhadap citra diperlukan kegiatan koreksi radiometrik.

Manfaat Sensing


Manfaat Sensing
(Source: Gruppendidikan.co.id)


Sejarah Remote Sensing

Sejarah Penginderaan Jauh
(Source: Studobelajar.com)

Keterangan:
  1. Apollo merupakan misi pesawat buatan amerika yang berhasil mendaratkan manusia di bulan pertama kali yaitu Komanda Naeil Amstrong bersama dengan  pilot modul lunar Buzz Alardin. Satelit ini dibentuk dari akibat persaingan geopolitik antara unisoviet dengan amerika. Pada saat itu unisoviet telah berhasil membentuk senjata nuklir, hal tersebut memicu kekhawatiran amerika dan imajinasi dunia. Sebagai bentuk balasan, presiden Dwight D. Eisenhower membentuk NASA dan memulai proyek mercury (pendaratan manusia di bulan) (James,2005)
  2. Sputnik Persaingan antara uni soviet dengan amerika memang terus berjalan, hingga pada tanggal 4 Oktober 1957 munculan satelit sputnik yang diklaim adalah satelit pertama yang meluncur ke angkasa. 
  3. Solyus dan Gemini selain kedua alat diatas, slyus dan gemini jga menjadi salah satu penemuan terbesar dalam remote sensing pada pertengahan abad 19. Solyus dan gemini merupakan wahana dengan sensor berupa kamera yang mengambil gambar permukaan bumi. 
  4. Satelit ERTS-1 (Landsat) pada tahun 1972 satelit ERTS-1 dibentuk oleh amerika sebagai satelit sumber daya. Satelit ini memiliki kegunaan untuk memetakan sumber daya yang ada pada permukaan bumi dengan memanfaatkan data landsat. Sejak satelit ini diorbitkan munculan beberapa satelit sumber daya seperti IRS oleh India, dan ADEOS oleh jepang (Kompas, 2019)
  5. Quick Bird Quick bird merupakan satelit yang umunya digunakan oleh intel, namun seiring berjalannya waktu satelit ini juga dapat digunakan oleh sipil. Ketelitian satelit ini lebih dari satelit-satelit sebelumnya karena obyek-obyek kecil di dunia juga dapat terekam oleh sensornya. 

Komponen Remote Sensing 

  1. Sumber Tenaga Sumber tenaga pada Remote Sensing atau pengindraan jauh terbagi menjadi sumber tenaga alami dan buatan. Sumber tenaga alami adalah matahari, sedangkan buatan adalah gelombang mikro. Sumber tenaga ini berfungsi sebagai sumber cahaya bagi bumi. Sebagian cahaya tersebut dipantulkan dan beberapa lainnya diserap oleh tanah. Cahaya yang dipantulkan akan diterima oleh sensor untuk foto objek. 
  2. Atmosfer adalah lapisan yang mengandung gas-gas seperti karbondioksida,oksigen dsb. Atmosfer berfungsi untuk menyerap dan memantulkan energi matahari dari dalam maupun luar bumi. Umumnya, apabila atm didominasi oleh karbondioksida maka terjadilan efek rumah kaca yang mana sumber energi yang dipantulkan oleh bumi tidak dapat menembus atm dan terjebak didalam bumi. Oleh karena itu, atm adalah faktor pembatas dari remote sensing terutama remote sensing yang menggunakan foto cahaya. 
  3. Interaksi antara Tenaga dan Objek Interaksi antara kedua hal ini menghasilkan rona yang berbeda.Suatu objek yang memiliki daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.
  4. Sensor dan Wahana Mughnifar (2019) menyatakan bahwa wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor seperti pesawat, satelit dsb. Sedangkan sensor adalah alat pemantau yang dipasang pada wahana guna mendapatkan data. Sensor terbagi menjadi sensor fotografik (data berupa citra foto atau satelit) dan sensor elektronik yang berupa sinyal.
  5. Perolehan Data  Data yang diperoleh dapat berbentuk manual maupun digital. Apabila data tersebut manual maka diperlukan bantuan alat bantu "stereoskop" guna menerjemahkan data kedalam bentuk 3D. sedangkan secara digital data diperoleh dengan komputer
  6. Pengguna Data komponen terakhir adalah pengguna data, pengguna data remote sensing umunya berasal dari lembaga pemerintahan seperti dinas pariwisata, pertanian, tata lahan kota dsb. Para pengguna ini menggunakan data pengindraan untuk kesejahteraan bersama baik untuk tindakan preventif maupun penanganan pasca kejadian

Proses Penginderaan Jauh

Ari (2019) menyatakan bahwa secara umum, proses pengindraan jauh diawali dengan adanya sumber tenaga yaitu matahari yang akhirnya berubah menjadi gelombang elektromagnetik. Selain itu matahari juga membantu pemfokusan objek. Gelombang tsb dipantulkan kembali setelah mencapai bumi dan menembus atmosfer. Gelombang yang telah dipantulkan diterima oleh sensor untuk direkam. Hasil rekaman yang diperoleh oleh sensor rekam selajutnya diteruskan ke stasiun penerima dan diolah menjadi bentuk gambar digital maupun hardcopy. Gambar-gambar tersebut dianaliss secara visual untuk memperoleh informasi dari sumber target. 

Proses Remote Sensing
(Source : Researchgate.net)
Analisis Data Remote Sensing
(Source: researchgate.net) 

Bentuk Remote Sensing

Bentuk Remote Sensing
(Source: studiobelajar.com)


Output Remote Sensing

Output remote sensing
(Source: ilmugeografi.com)

Keterangan:

1. Citra Foto Citra foto dihasilkan oleh alat perekam kamera dengan detektor berupa film, dengan mekanisme perekaman serentak, biasanya direkam dalam spektrum tampak atau perluasannya, dewasa ini berkembang teknologi digital yang dapat menggantikan peran film sebagai media penyimpanan obyek.

  • Berdasarkan sprektrum elektromagnetik, citra foto dibedakan menjadi 3, yaitu Foto Ultraviolet (foto yang dicetak menggunakan gelombang ultraviolet sepanjang 0,39 mikrometer. Berfungsi untuk membedakan 2 zat), Foto Ortokromatik (foto yang dicetak menggunakan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,56 mikrometer dengan warna tampak biru hingga kehijauan), Foto Pankromatik (Foto Pankromatik ini menggunakan spektrum cahay tampak sehingg hasilnya sama dengan penglihatan mata, foto pankro ini memiliki dua hasil yaitu hitam putih dengancetakan sama dengan warna aslinya dan foto inframerah.)
  • Berdarkan arah sumbu kamera, citra dapat dibedakan menjadi foto tegak dan foto miring (sudut minimal 10 derajat) 
  • Berdasrkan kamera dan wahana, Citra Foto dapat dibedakan menjadi foto udara (dari pesawat/balon udara) dan foto satelit. 
  • Berdasarkan warna, citra foto dapat dibedakan menjadi foto warna semu (warna berbeda dengan warna asli) dan warna asli. 
2. Citra NonFoto Citra non foto dihasilkan oleh sensor non kamera mendasarkan pada penyiaman atau kamera yang detektornya bukan film, proses perekamannya parsial dan direkam secara elektronik
  • Berdasarkan sprektrum elektromagnetik. citra non foto dapat dibedakan menjadi citra inframerah  dan citra radar. 
  • Berdasarkan wahana, cintra non foto dibedakan menjadi citra digantara (wahana di udara) dan citra satelit (dibuat dari badan antariksa)

Hasil Remote Sensing (Citra) Foto
(Source : terra-image.com)


Karakteristik Data Citra 

Karakteristik Data Citra
(Source:repository.kemdikbud.com)

Kelebihan dan Kekurangan Remote Sensing

Keunggulan  (Sutanto, 1994) :  
  1. Citra mampu menggambarkan obyek, daerah., dan gejala dipermukaan bumi tanpa harus kontak langsung. 
  2. Citra tertentu dapat menghasilkan gambaran tiga dimensi 
  3. Karakteristik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra 
  4. Citra mampu menjangkau daerah yang sulit dijelajahi 
  5. Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek 
Kekurangan (Sutanto,1994) :
  1. Alat (wahana) yang digunakan mahal 
  2. Memerlukan keahlian khusus 
  3. Sulit untuk memperoleh citra foto dan citra nonfoto 
  4. Beberapa citra belum banyak dikehatui dan dimanfaatkan 
SOURCE : 

Admin. 2017. Penginderaan Jauh. Diakses dari studiobelajar.com pada 6 Februari 2020

Ari. 2019. Penginderaan jauh: Pengertian-Fungsi-Proses. Diakses dari ilmugeografi.com pada 6 Februari 2020

Deepak,K. 2017. Remote Sencing Process. Diakses dari researchgate.net pada 6 Februari 2020

Djauhari,N. 2012. Pengantar Geologi. Yogyakarta. CV. Budi Utama

James,R. 2015. The Effects of Lunar Dust on EVA Systems During the Apollo Missions. Diakses dari ntrs.nasa.gov pada 6 Februari 2020

Kompas. 2019.Fakta Unik Peluncuran Satelit, dari Sputnik 1 hingga Berkekuatan  Nuklir. Diakses dari internasional.kompas.com pada 6 Februari 2020

Mughnifar,I. 2019. Komponen Inderaja ( Komponen Pengindraan Jauh ). Diakses dari materibelajar.co pada 6 Februari 2020

Riana,S.W. 2010. Panduan Aplikasi Penginderaan Jauh Tingkat Dasar. Makassar. Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Samhis,S. 2019. Penginderaan Jauh – Pengertian, Komponen, Interaksi, Sensor Dan Wahana, Keunggulan, Manfaat. Diakses dari gurupendidikan.co.id pada 6 Februari 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Rerata (BNT, BNJ, Duncan)

RPT dalam RAL dan RAK (2 Pertemuan)

RAL dan RAK Faktorial (2 Pertemuan)