Rancangan Acak Lengkap (RAL)


 Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan jenis rancangan percobaan yang paling sederhana. Rancangan acak lengkap merupakan jenis rancangan percobaan dimana perlakuan diberikan secara acak kepada seluruh unit percobaan. Hal ini dapat dilakukan karena lingkungan tempat percobaan diadakan relatif homogen sehingga media atau tempat percobaan tidak memberikan pengaruh berarti pada respon yang diamati (Sastrosupadi,2000). Dalam Rancangan ini tidak terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat. Hanafiah (2001) menyatakan bahwa kondisi homogen umunya dicapai di ruang-ruang terkontrol seperti di laboratorium dan rumah kaca (green house). Namun, demikian pada kondisi tertentu, seperti penelitian tentang erosi, karena penonjolan pengaruh-pengaruh perlakuan terhadap erosi yang terjadi dan kisaran erosi yang terjadi umunya lebar, maka mesipun kondisi heterogen di lapangan tidak diperlukan adanya lokal kontrol, sehingga RAL untuk kasus semacam ini dapat diterapkan.Suatu penelitian/percobaan dapat menggunakan RAL apabila:  (1)  bahan percobaan homogen atau relatif homoge dan (2)  jumlah perlakuan terbatas dan (3) percobaan sederhana 

Kelebihan dan Kekurangan RAL 

Kekurangan dan Kelebiahan RAL
(Source: PPT Pak Indriya)

Model Linear RAL

      Umumnya, model linier dari rancangan acak lengkap satu faktor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model tetap jika faktor yang digunakan bersifat tetap dan model acak jika faktor yang digunakan acak.Terdapat dua jenis model dalam rancangan percobaan, tergantung dari faktor yang diamati, yaitu model acak apabila perlakuannya diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada, dan model tetap apabila peneliti hanya berhadapan dengan perlakuan tersebut, yang mana perlakuan tersebut ditetapkan oleh peneliti. Perbedaan antara Model Tetap dan Model Acak bisa dilihat pada Gambar berikut. Misalnya kita ingin mengetahui hasil beberapa varietas padi. Pada Model Acak, sampel diambil secara acak dari 10 varietas yang selanjutnya digunakan untuk menyimpulkan 100 varietas padi tersebut, sedangkan pada Model Tetap jumlah taraf yang diamati ditentukan oleh peneliti sehingga peneliti hanya bisa menyimpulkan pada varietas padi yang dia amati saja, tidak terhadap keseluruhan populasi padi (Ade,S. 2010)

Model Linear RAL
(Source: smartstatinfo.com)

Analisis Model Acak

Analisis Model Acak
(Source: staff.uny.ac.id)

Analisis Model Tetap

Analisis Model Tetap
(Source: staff.uny.ac.id)
Secara umum, model linear aditif RAL dapat digambarkan melalui : 

Model Linear Aditif RAL
(Source: PPT Pak Indriya)

Jenis-Jenis Rancangan Acak Lengkap

Jenis RAL
(Source: PPT Pak Indriya)

Perambangan (randominasi) dan Bagan Percobaan

   Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa pot-pot atau cawan-cawan, antara unit-unit percobaan ini dibatasi oleh ruang-ruang pengamatan sehingga tidak akan terjadi interaksi sesama unit. Dengan demikian, letak/posisi masing-masing unit tidak akan mempengaruhi hasil-hasil percobaan, karena percobaan dilakukan pada kondisi terkendali. Atas dasar kondisi dan lingkungan yang homogen ini, maka setiap unit percobaan secara keseluruhan merupakan satuan perambangan, yang berarti setiap perlakuan pada setiap ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua pot-pot percobaan. Penempatan porat-pot juga dapat diletakkan secara bebas tanpa memandang ulangan/kelompok (Hanafiah,2001) . Contoh pada penelitian pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi tanaman tertentu, dimana perlakuannya terdiri dari 0,5ppm, 10 ppm dan 20 ppm larutan hormon (t=4) dengan simbol A0, A1,A2,A3 yang semuanya diulang sebanyak 3 kali (i=1,2,3) maka unit-unit percobaan mempunyai simbol: 

A01 =  Perlakuan A0 pada ulangan ke-1 
A02 = Perlakuan A0 pada ulangan ke-2
.
.
.
.
A32 = Perlakuan A3 pada ulangan ke-2
A33 = Perlakuan A3 pada ulangan ke-3

Contoh Bagan hasil perambangan (randominasi) menurut RAL, adalah:

Hasil perambangan RAL

Penataan/Analisis Data

Data hasil percobaan menurut RAL ini ditata dalam suatu tabel analisis data , seperti tabel dibawah ini: 

Tabel Analisis RAL
(Source: PPT Pak Indriya)

Kemudian data-data tersebut dianalisis, dengan rumus: 

Rumus Analisis RAL
(Source: PPT Pak Indriya)


Dilanjutkan dengan menganalisis anova, untuk melakukan uji F guna pengambilan keputusan

Rumus ANOVA RAL
(Source: Bayu, 2010)


Uji F dilakukan dengan membandingkan F tabel dengan F hitung. F tabel dapat diketahui dari tabel F dengan rumus f(db perlakuan, db galat) atau menggunakan excel dengan rumus =FINV(dbp,dpg). Hasil Uji F ini menunjukkan derajat pengaruh perlakuan terhadap data hasil percobaan, sebagai berikut:
  1. F hit < F tab 5% atau P value > α (alfa) 5% = Gagal tolak H0 atau terima H0 artinya tidak ada perbedaan yang nyata atas pemberian perlakuan (dengan selang kepercayaan 95%)
  2. F hit > F tab 5% atau P value < α (alfa) 5% = Tolak H0, terima H1. Artinya ada perbedaan yang nyata antar perlakuan yang diberikan (dengan selang kepercayaan 95%)


Contoh Soal





SOURCE: 


PPT Pak Indriya pertemuan ke-3 

Ade,S. 2011. Rancangan Acak Lengkap. Diakses dari smartstat.info pada 21 Februari 2020

Bayu, S.A., T.N. Wijayaningrum. 2010. Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Kelompok pada Bibit Ikan. Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang. Diakses dari jurnal.unimus.ac.id pada 21 Februari 2020

Hanafiah, K.A. 2001. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Perkasa

Kismiantini. 2011. Handout Rancangan Percobaan. Diakses dari staff.uny.ac.id pada 21 Februari 2020

Mattjik, Ahmad Ansori & Sumertajaya, Made. (2006). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Bogor: IPB Press.

Richie. 2018. Rancangan Acak Lengkap (RAL). Diakses dari mobile.statistik.com pada 21 Februari 2020


Sastrosupadi. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Rerata (BNT, BNJ, Duncan)

RPT dalam RAL dan RAK (2 Pertemuan)