Gambaran Umum Rancangan Percobaan
|
Gambaran Umum Rancangan Percobaan
(Source : Berbagiilmupeternakan.com)
|
Rancangan Percobaan (RANCOB) merupakan suatu metode yang digunakan dalam penelitian dimana terdapat rekayasa melalui penentuan jenis perlakuan yang diberikan kepada satuan pengamatan atau objek yang dijadikan percobaan itu sendiri. Menurut
Harjosuwono dkk (2011), perancangan percobaan adalah suatu pola
atau prosedur yang dipergunakan untuk mengumpulkan atau
memperoleh data dalam penelitian. Dengan kata lain perancangan
percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam
unit-unit percobaan dengan tujuan mendapatkan data yang memenuhi
persyaratan ilmiah. Rancangan Percobaan juga dapat diartikan sebagai tata cara penerapan perlakuan dalam suatu percobaan pada kondisi atau lingkungan tertentu, yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya.
|
R.A Fisher
(Wikipedia.com) |
Penemu metode Rancangan Percobaan (rancob) adalah R.A Fisher. Ia memperkenalkan konsep modern dari pengacakan dan analisis ragam (analysis of variance) dalam membandingkan setiap perlakuan yang dilakukan pada tahun 1922. Jadi dapat dikatakan Rancangan Percobaan merupakan metode lama dalam suatu penelitian. Rancob diperlukan dalam suatu penelitian untuk mengurangi keragaman, mengurangi waktu penelitian, mengurangi biaya dan memperbaiki proses hasil sehingga peneliti dapat memutuskan apakah penelitian yang sedang dijalankan tersebut bisa di lanjutkan atau tidak.
Prinsip Dasar Rancangan Percobaan
Hanafiah (2001) menyebutkan bahwa terdapat 4 prinsip dasar dari rancangan percobaan, yaitu perlakuan, ulangan dan local kontrol, seperti yang diuraikan berikut ini:
- Perlakuan (Treatment) adalah semua tindakan coba-coba (trial and error) yang dilakukan terhadap suatu obyek, yang pengaruhnya akan diselidiki untuk menguji hipotesis. Perlakuan ini dapat berasal dari faktor kualitas (mutu), yaitu perlakuan yang hanya memperhitungkan mutu perlakuan X, misalnya: mutu macam pupuk, mutu macam pestisida dan mutu macam tanah. Perlakuan juga dapat berasal dari faktor kuantitas (takaran), yaitu perlakuan yang memperhitungkan takaran perlakuan X, misalnya: takaran pupuk. Sedangkan, perlakuan yang berasal dari 2 faktor atau lebih disebut dengan "Kombinasi perlakuan". Hanafiah (2001) menyebutkan ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam perlakuan, yaitu :
|
Hal-Hal penting dalam Perlakuan Rancob
(Source: Hanafiah 2001) |
- Ulangan (Replication) adalah frekuensi suatu
perlakuan yang diselidiki dalam suatu percobaan. Jumlah ulangan suatu perlakuan
tergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan oleh peneliti terhadap
kesimpulan hasil percobannya. Sebagai salah satu patokan, jumlah ulangan
dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan (t-1)(r-1) ≥ 15 dimana t= jumlah perlakuan dan r= jumlah ulangan. Namun, persamaan ini bukanlah suatu patokan yang baku, karena jumlah r yang diperlukan dalam suatu percobaan dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
|
Faktor jumlah perlakuan dalam Rancangan Percobaan
(Source: Hanafiah, 2001) |
- Lokal Kontrol (Pengendalian Lingkungan) Pengendalian lingkungan adalah usaha untuk
mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan
kondisi lingkungan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan lingkungan antara lain dengan melakukan
pengelompokan (blocking) satu arah, dua arah, maupun multi arah.
Pengelompokan dikatakan baik jika keragaman di dalam kelompok
lebih kecil daripada keragaman antar kelompok. Untuk mencapai
hal tersebut maka kelompok yang dibentuk harus tegak lurus
dengan arah keragaman unit percobaan (Mattjik & Sumertajaya,
2006).
Pembentukan kelompok biasanya lebih didasarkan pada
kondisi atau karakteristik objek percobaan yang digunakan dengan
syarat kelompok tidak berinteraksi dengan perlakuan. Tujuan dari
pengelompokan ini adalah untuk mereduksi pengaruh dari peubahpeubah yang tidak terkendali. Hanafiah (2001) menyebutkan bahwa upaya lokal kontrol ini berupa pemblokiran perlakuan lengkap ke dalam kelompok-kelompok seperti RAK, RAL, RKGL dsb. Keberhasilan pemblokiran keragaman-keragaman tsb dapat dideteksi melakui uji F, yang mana hasil-hasil uji F bermakna:
|
Hasil Uji F (Source: Hanafiah, 2001) |
- Pengacakan Pengacakan diperlukan agar rancangan percobaan yang
dilakukan terhindar dari pengaruh subjektivitas karena dalam
penelitian ilmiah diperlukan logika dan objektivitas. Dengan
melakukan pengacakan maka setiap unit percobaan memiliki
peluang yang sama untuk mendapatkan suatu perlakuan tertentu.
Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat dilakukan
dengan menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere, atau
dengan bantuan software komputer (Harjosuwono dkk, 2011)
|
Contoh Pengacakan pada Lahan (Source: smartstat.info) |
Unsur Rancangan Percobaan
Suatu perancangan percobaan memiliki beberapa unsur yang
sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan (Mattjik & Sumertajaya,
2006: 64). Unsur-unsur tersebut antara lain:
- Unit percobaan
Unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu percobaan
yang diberikan suatu perlakuan. Unit terkecil ini dapat berupa
petak lahan, individu, sekelompok ternak, dan sebagainya
tergantung percobaan yang sedang dilakukan.
- Perlakuan
Perlakuan merupakan suatu prosedur atau metode yang
diterapkan pada unit percobaan. Umumnya perlakuan ini
merupakan faktor yang ingin diselidiki dalam suatu percobaan.
- Satuan amatan
Satuan amatan adalah anak gugus dari unit percobaan
tempat di mana respon perlakuan diukur. Satuan amatan ini
merupakan bagian yang nantinya akan diamati responnya terhadap
perlakuan yang diberikan.
- Galat
Galat atau kesalahan percobaan adalah keragaman yang
diakibatkan oleh ketidakmampuan materi percobaan yang
diperlakukan sama untuk menghasilkan perilaku yang sama pula
(Harjosuwono dkk, 2011: 4). Galat percobaan berguna untuk
menguji ada atau tidaknya pengaruh perlakuan atau menguji asal
perlakuan dari populasi yang sama atau tidak. Selain itu galat juga
berfungsi untuk menunjukkan efisiensi dari suatu rancangan
percobaan serta mengukur keragaman suatu pengamatan terhadap
unit-unit percobaan.
- Klasifikasi
Rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan dari
rancangan perlakuan, rancangan lingkungan, dan rancangan
pengukuran. Rancangan perlakuan merupakan rancangan yang
berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan dipilih sehingga
nantinya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sementara rancangan
lingkungan adalah rancangan yang berkaitan dengan bagaimana
perlakuan-perlakuan dikenakan pada unit percobaan. Sedangkan
rancangan pengukuran membicarakan tentang bagaimana respon
percobaan diamati dari unit-unit percobaan yang diteliti. Ketiga bentuk
rancangan ini dikombinasikan sehingga nantinya akan membentuk
suatu perancangan percobaan yang lengkap (Mattjik & Sumertajaya,
2006: 66)
Klasifikasi Penting dalam Rancob
|
Kalsifikasi/Hal penting dalam Rancob (Source: PPT Pak Indriya) |
SOURCE:
Ade,S. 2011. Dasar-Dasar
Perancangan Percobaan - Prinsip-prinsip Dasar dalam Perancangan Percobaan.
Diakses dari smartstat.info pada 21 Februari 2020
Admin.
2017. Prinsip Dasar dan Klasifikasi Rancangan Percobaan (RANCOB) Mudah
Dimengerti. Diakses dari berbagiilmupeternakan.com pada 21 Februari
2020
Hanafiah, K.A.
2001. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Perkasa
Harjosuwono, B. A.,
Arnata, I. W. & Puspawati, G. A. K. D. (2011). Rancangan Percobaan
Teori, Aplikasi SPSS dan Excel. Malang: Lintas Kata Publishing
Mattjik, Ahmad Ansori
& Sumertajaya, Made. (2006). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi
SAS dan Minitab Jilid I. Bogor: IPB Press.
Richie. 2019. 3 Prinsip Dalam
Rancangan Percobaan (RANCOB). Diakses dari mobile.statistik.com pada 21
Februari 2020
Komentar
Posting Komentar