Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Hanafiah (2001) menyatakan bahwa jika pada RAK berupa pengelompokkan, maka pada Rancangan Bujur Sangkar Latin ini, lokal kontrol nya berupa baris (row) dan lajur (coulomb). Baris dan lajur ini hanyalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa perambangan perlakuan-perlakuan dilkukan secara kuadrat (persegi) atau bersilang arah. Adapun syarat dari penggunaan Rancangan Bujur Sangkar Latin ini, adalah:
- Jumlah baris = Jumlah Lajur = Jumlah Perlakuan, sehingga jika jumlah perlakuan terlalu kecil akan menyebabkan ulangan perlakuan terlalu sedikit dan jika jumlah perlakuan terlalu besar akan tidak ekonomis jika digunakan. Oleh karena itu, RBSL ini umunya hanya digunakan jika perlakuan yang diteliti sebanyak 5-8 perlakuan. Untuk mengatasi kesulitan akibat persyaratan tersebut, metode RBSL ini telah dimodifikasi oleh Youden, dimana RBSL modifikasi ini disebut RAK Youden, jumlah perlakuan tidak perlu sama dengan jumlah baris atau jumlah lajur.
- Tidak ada interaksi antara baris dan lajur dengan perlakuan. Jika ada interaksi maka RBSL ini tidak dapat digunakan. Apabila tetap digunakan maka kesimpulan dari hasil percobaan tsb menjadi samar.
- Adanya dua sumber keragaman data diluar perlakuan yang diteliti. Dua sumber keragaman ini dapat berupa 2 arah saling kemiringan lereng, 2 arah saling kesuburan tanag, 2 arah silang cara/tenaga/alat kerja, dsb. Faktor-faktor ini bukanlah faktor yang diteliti.
Kelebihan dan Kekurangan RBSL
Kelebihan dan Kekurangan RBSL (Source: adoc.tips) |
Perambangan dan Bagan Percobaan
Perambangan perlakuan menurut baris dan lajur dalam RBSL ini dilakukan sekaligus, tetapi tidak ada perlakuan yang terulang dalam baris dan lajur tertentu, agar setiap baris dan setiap lajur mempunyai perlakuan-perlakuan secara lengkap. Dalam perambangan ini, perambangan bervariasi dari perambangan bebas (untuk petak pertama), perambangan bebas bersyarat (untuk petak berikutnya) hingga perambangan tak bebas untuk petak percobaan terakhir. Contoh bagan percobaan hasil perambangan menurut RBSL adalah:
Bagan Perambangan RBSL (Source: smartstat.info) |
- Perambangan terdiri dari lajur (atas ke bawah) dan baris (menyamping), jumlah kedua nya harus sama (seperti pada gambar)
- Tidak boleh ada perlakuan yang sama dalam satu lajur dan satu baris, sehingga perlakuan harus berbeda-beda.
- A,B,C,D merupakan perlakuan yang diterapkan
Contoh Kasus
Seorang peneliti bermaksud melakukan percobaan tentang pengaruh macam
jarak tanam terhadap produksi tomat di lereng yang berkemiringan 5% ke arah
barat dan 10% ke arah selatan, perlakuan yang diuji meliputi:
A =
15x15 cm2
B
= 15X20 cm2
C
= 15X25 cm2
D=
20X20 cm2
E=
20X25 cm2
Data
produksi tomat hasil percobaan (kuintal ha-1) adalah:
Cara Analisis:
- Membuat model perambangan
- Membuat Tabel Analisis data
- Menghitung Analisis data (FK, JKT, JKbaris, JK Lajur) dengan rumus seperti RAL, RAK dsb.
- Membuat tabel dwi kasta
- Menghitung analisis dwi kasta (JK perlakuan dan JK Galat)
- Membuat Tabel ANOVA.
Tabel perambangan dan pengacakan RSBL (Source: Hanafiah, 2001) |
Analisis Data (Source: Hanafiah, 2001) |
Analisis Dwi Kasta (Source: Hanafiah, 2001) |
Analisis ANOVA (Source: Hanafiah, 2001) |
Source:
Ade. 2011. Rancangan
Bujur Sangkar Latin. Diakses dari smartstat.info pada 6 Maret 2020
Arum,H. 2015. Percobaan
Satu Faktor: Bujur Sangkar Latin. Diakses dari adoc.tips pada 6 Maret 2020
Ary,S., D. Yuniarti dan S. Wahyuningsih. 2014.
Analisis Kovariansi Dalam Rancangan Bujur
Sangkar Latin (Studi Kasus: Pengaruh Dosis Pupuk Kimia Terhadap Bobot Gabah Isi
Padi di Lahan Sawah Tadah Hujan). J. Eksponensial. Vol 5(2). Hal 171-178. Diakses
dari fmipa.unmul.ac.id pada 6 Maret 2020
Hanafiah,A.K. 2001. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta. Raja Grafindo
Persada
Komentar
Posting Komentar