Postingan

Tugas Terstruktur 1 Dasar Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (DPPW)

 Link download File TS 1 DPPW (7A) 2021:  File TS 1 DPPW (7A) - Sarah

Penilaian Kesehatan Tanah menggunakan Penyusunan Indikator Tanah dan indikator MDS

Gambar
Tanah merupakan sistem yang sangat kompleks yang digambarkan sebagai sistem multikomponen dan multifungsi. Kapasitas tanah dalam melakukan fungsinya sebagai komponen utama sistem produksi pangan dan serat sangat ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan biologi yang dipengaruhi oleh faktor pembentuk tanah seperti bahan induk, iklim, waktu, organisme dan topografi. Namun, kondisinya sering berubah oleh intervensi pertanian yang menyebabkan degradasi lahan melalui pengelolaan tanah, seperti sistem irigasi dan drainase, pengolahan tanah, pemupukan, pengapuran yang dapat merubah sifat-sifat tanah. Dikutip dari Solopos (2015), sekitar 70 persen dari keseluruhan luas tanah di Indonesia bersifat tidak subur (terdegrasai) karena aktivitas manusia yang menyebabkan kesehatan dan kualitas tanah mengalami penurunan. Namun, akhir-akhir ini, perhatian terhadap evaluasi degradasi lahan terutama kualitas dan kesehatan sumber daya tanah semakin meningkat. Peningkatan kesadaran atas pentingnya evaluasi d

Sistem Pengelolaan Kesehatan Tanaman dalam Budidaya Tanaman Kopi Arabika

Gambar
  SISTEM PENGELOLAAN KESEHATAN SECARA SISTEMIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KOPI ARABIKA ( Coffea arabica ) Gambar 1. Bagan Pengelolaan Kesehatan Tanaman (Dok. Pribadi) Pengelolaan kesehatan tanaman dapat dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian atau seluruh rangkaian faktor yang menahan tanaman mencapai potensi genetik penuhnya (menjaga keseimbangan rangkaian faktor pembaas tanaman). Faktor-faktor pengahambat potensi genetik antara lain tanah, cuaca, polutan, serangan hama dan penyakit, serta praktek-praktek budidaya yang tidak sesuai. Pengelolaan Kesehatan Tanaman merupakan sebuah aplikasi dari hukum Liebig tantang faktor – faktor pembatas. Hukum Leibig ini dapat dijadikan acuan langkah yang harus ditetapkan pada penerapan PKT. Widodo, R. A., Saidi, D., & Mulyanto, D., (2020) menyebutkan bahwa menurut Humum Liebig pertumbuhan tanaman dipengaruhi dan ditentukan oleh unsur yang jumlahnya paling rendah, dan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki faktor yang pembatas minimum tersebut.

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI

 Link Download file Laporan Geomorfologi (PDF) :  LAPORAN GEOMORFOLOGI SARAH NABILA

TUGAS TERSTRUKTUR 1 GEOMORFOLOGI

Link Download File TS 1 Geomorfologi :  https://drive.google.com/file/d/1Dtg6e4VRiwsnShSBYEr5oxuPFj2dmvrC/view?usp=sharing

Digital Elevation Model

Gambar
Digital Elevation Model  (DEM) merupakan bentuk penyajian ketinggian permukaan bumi secara digital. Dilihat dari distribusi titik yang mewakili bentuk permukaan bumi dapat dibedakan dalam bentuk teratur, semi teratur, dan acak. Sedangkan dilihat dari teknik pengumpulan datanya dapat dibedakan dalam pengukuran secara langsung pada objek (terestris), pengukuran pada model objek (fotogrametris), dan dari sumber data peta analog (digitasi). Teknik pembentukan DEM selain dari Terestris, Fotogrametris, dan Digitasi adalah dengan pengukuran pada model objek, dapat dilakukan seandainya dari citra yang dimiliki bisa direkonstruksikan dalam bentuk model stereo. Ini dapat diwujudkan jika tersedia sepasang citra yang mencakup wilayah yang sama. DEM (source: handalselaras.com) D igital Elevation Model  (DEM) meupakan bentuk penyajian ketinggian bumi secara digital. DEM terbentuk dari titik-titik  sample  yang memiliki nilai koordinat 3D (X, Y, Z). Titik  sample  merupakan titik-titik yang d